PENGERTIAN SISTEM OPERASI JARINGAN
Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi
dari sistem terdistribusi, dimana
sekumpulan komputer dan prosesor yang heterogen terhubung
dalam satu jaringan. Koleksi-koleksi
dari objek-objek ini secara tertutup bekerja secara
bersama-sama untuk melakukan suatu tugas atau
pekerjaan tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan
hasil secara lebih, terutama dalam:
- file
system
- name
space
-
Waktu pengolahan
-
Keamanan
Akses ke seluruh resources, seperti
prosesor, memori, penyimpanan sekunder, dan
perangakat keras.
Sistem operasi terdistribusi
bertindak sebagai sebuah infrastruktur/rangka
dasar untuk
network-transparent resource management.
Infrastruktur mengatur low-level resources (seperti
Processor, memory, network interface dan peripheral device
yang lain) untuk menyediakan sebuah
platform untuk pembentukan/penyusunan
higher-level resources(seperti Spreadsheet, electronic
mail messages, windows).
MANFAAT SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI
Sistem operasi terdistribusi memiliki
manfaat dalam banyak sistem dan dunia
komputasi
yang luas. Manfaat-manfaat dari sistem
terdistribusi antara lain :
1. Shared Resource
Walaupun perangkat sekarang sudah
memiliki kemampuan yang cepat dalam suatu
proses komputasi, tetapi pengguna
masih saja
menginginkan sistem berjalan dengan lebih cepat. Apabila
hardware terbatas, kecepatan
yang diinginkan user dapat di
atasi dengan menggabung perangkat yang ada dengan
sistem DOS.
2. Manfaat Komputasi
Salah satu keunggulan sistem operasi
terdistribusi ini adalah bahwa komputasi berjalan
dalam keadaan paralel. Proses komputasi ini dipecah dalam
banyak titik, yang mungkin
berupa komputer pribadi, prosesor
tersendiri, dan kemungkinan perangkat prosesor-
prosesor yang lain. Sistem
operasi terdistribusi ini bekerja baik
dalam memecah
komputasi ini dan baik pula
dalam mengambil kembali hasil komputasi dari
titik-titik
cluster untuk ditampilkan hasilnya.
3. Reliabilitas
Fitur unik yang dimiliki oleh
DOS ini adalah reliabilitas. Berdasarkan
design dan
implementasi dari design sistem ini,
maka hilangnya satu node tidak akan
berdampak
terhadap integritas sistem. Hal ini berbeda
dengan PC, apabila ada salah satu hardware
yang mengalami kerusakan, maka sistem akan
berjalan tidak seimbang, bahkan sistem
bisa tidak dapat berjalan atau mati.
4. Komunikasi
Sistem operasi terdistribusi
berjalan dalam jaringan dan biasanya
melayani koneksi
jaringan. Sistem ini umumnya
digunakan user untuk proses networking.
User dapat
saling bertukar data, atau
saling berkomunikasi antar titik baik
secara LAN maupun
WAN.
Sistem Terdistribusi adalah Sekumpulan komputer otonom yang
terhubung ke suatu jaringan, dimana bagi pengguna sistem terlihat sebagai satu
komputer.
-Maksud komputer otonom adalah walaupun koputer tidak
terhubung ke jaringan, komputer tersebut tetap data berjalan.
-Dengan menjalankan sistem terdistribusi, komputer dapat
melakukan : Koordinasi Aktivitas, Dan berbagai sumber daya : Hardware, software
dan data
-Dengan definisi tersebut diatas maka internet sesungguhnya
bukanlah suatu sistem terdistribusi, melainkan infrastruktur dimana sistem
terdistribusi dapat di aplikasikan pada jaringan tsb.
KEUNTUNGANNYA :
Performance
Kumpulan dari beberapa prosesor akan memberikan kinerja yang
lebih baik dari pada komputer yang terpusat. Begitu juga kalau dilihat dari
sisi biaya.
-Distribution
-Reliability (Fault tolerance)
Apabila salah satu komponen terjadi kerusakan, system tetap
dapat berjalan
-Incemental Growth
Mudah dalam melakukan penambahan komputer/komponen
-Sharing Data/Resources
Berbagi data adalah salah satu hal yang pokok pad kebanyakan
aplikasi
PERMASALAHAN DALAM JARINGAN TERDISTRIBUSI
-Kesulitan dalam membangun perangkat lunak.
kesulitan yang akan
dihadapi antara lain : bahasa pemograman yang harus dipakai , sistem operasi
dll.
-Masalah jaringan
karena sistem
terdistribusi di implementasikan dalam jaringan komputer, maka isu2 ang
berkaitan dengan jaringan komputer akan menjadi pertimbangan utama dalam
merancang dan mengimplementasikan sistem.
-Masalah Keamanan
karena pada sistem
terdistribusi berbagai data/sumber daya merupakan hal yang mutlak maka muncul
masalah2 yang berkaitan dengan keamanan data dll.
HAL-HAL APA SAJA YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MEMBANGUN
SEBUAH SISTEM JARINGAN TERDISTRIBUSI ?
Karakteristik yang harus diperhatikan :
1 Transparency (kejelasan)
2 Communication (komunikasi)
3 Performance & Scalability (kinerja dan ruang lingkup)
4 Heterogenity (keanekaragaman)
5 Openess (keterbukaan)
6 Reliability & Fault Tolerancy (kehandalan dan
toleransi kegagalan)
7 Security (keamanan)
Pengertian dan contoh sudah saya jelaskan, sekarang saya
bahas Karakteristik yang dimiliki system terdistribusi, adalah sebagai berikut:
No global clock
(Keterbatasan dalam Global Clock)
Hal ini menyebabkan kesulitan dalam mensinkronkan waktu
seluruh komputer/perangkat yang terlibat. Dapat berpengaruh pada pengiriman
pesan/data, seperti saat beberapa proses berebut ingin masuk ke critical
session.
Dalam pemakaian bersama atas
sumber daya diperlukan beberapa hal, yaitu:
- Dibutuhkan hardware dan software yang mendukung
- Memerlukan resource manager
- Perlunya suatu hubungan antara resource dengan pihak yang menggunakannya.
- Terdapat client-server, remote evolution, code on demand, dan mobile agent.
- Terdapat batasan pada ketepatan proses sinkronisasi clock pada sistem terdistribusi, oleh karena asynchronous message passing. Pada sistem terdistribusi, tidak ada satu proses tunggal yang mengetahui global state sistem saat ini (disebabkan oleh concurrency dan message passing).
SEJARAH
JARINGAN DISTRIBUSI
Pada tahun 1990-an distribusi middleware terkenal generik, dengan layanan terdistribusi mendukung protokol transportasi standar dan
menyediakan standar API. Tersedia untuk beberapa hardware, protokol tumpukan,
operasi sistem misalnya, DCE, COM, CORBA,
hadir untuk middlewares, multimedia komputasi, realtime,
telekomunikasi, e-commerce, adaptif .
Penggunaan proses konkuren yang berkomunikasi dengan
pesan-passing berakar pada arsitektur sistem operasi dipelajari pada tahun
1960. [19] Sistem pertama didistribusikan secara luas adalah jaringan area
lokal seperti Ethernet yang diciptakan pada tahun 1970. [20]
ARPANET, pendahulu dari Internet, diperkenalkan pada akhir tahun 1960, dan
ARPANET e-mail diciptakan pada awal tahun 1970. E-mail menjadi aplikasi yang
paling sukses ARPANET, [21] dan itu mungkin adalah contoh paling awal dari
aplikasi skala besar didistribusikan. Selain ARPANET, dan penggantinya,
Internet, lain awal jaringan komputer di seluruh dunia termasuk Usenet dan
FidoNet dari tahun 1980-an, yang keduanya digunakan untuk mendukung sistem
terdistribusi diskusi.
Studi tentang komputasi terdistribusi menjadi cabang ilmu
sendiri komputer di akhir 1970-an dan awal 1980-an. Konferensi pertama di
lapangan, Simposium Prinsip Distributed Computing (PODC), tanggal kembali ke
1982, dan Eropa mitranya Simposium Internasional Distributed Computing (DISC)
pertama kali diadakan pada tahun 1985.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar